Tuesday, December 18, 2012

Kaya Dunia Kaya Akhirat

Assalamualaikum, baru-baru ni berkesempatan mendengar ceramah Hijrah yang bertajuk Kaya dunia, Kaya Akhirat disampaikan oleh Ustaz Haslim Bahrim, Ustaz Jamaluddin dan Ustaz saiful Bahri..bertempat di sekolah Agama Darul Bayam, Paka..Nak share serba sikit, semoga sama-sama kita dapat manfaat..

Kita sekarang ni berapa di alam yang ke 3, apa yang dimaksudkan dengan alam yang ke 3 ni..jum kita review  balik ---> Alam roh-----> Alam Rahim ----> Alam Dunia(Ni lah kita sekarang..berada di alam dunia) ----> Alam Barzah(setelah kita meninggal, bila dah jadi mayat) ----> Alam Masyar ----> Syurga/Neraka( last sekali dah, samada kita di syurga atau neraka)

Apa yang Dimaksudkan dengan adil..Adil adalah meletakkan sesuatu pada haknya, bukan semata kaya dinar, kaya harta benda, kaya tanah, kaya saham, kaya anak, tapi kalau kaya jiwa itu adalah sebenar-benarnya, kalau kita cakap kita adalah paling kaya, jangan lupa Karun lagi kaya , Firaun yang anggap dirinya tuhan sebab terlalu kaya, sampai lupa ALLAH yang memiliki semuanya yang ada dibumi ini, ingat tak lagu  Semua Allah Punya – Iwan Syahman
Lihatlah gunung yang tinggi
Subhanallah itu Allah yang punya
Lihatlah pantai yang indah
Subhanallah itu Allah yang punya
Tiada yang engkau punya
Semuanya Allah punya
Tiada yang engkau punya
Semuanya Allah punya

Lihatlah burung yang terbang
Subhanallah itu Allah yang punya
Lihatlah bunga yang mekar
Subhanallah itu Allah yang punya
Tiada yang engkau punya
Semuanya Allah punya
Tiada yang engkau punya
Semuanya Allah punya
Kau lihat bukan kau punya
Itu semua Allah punya
Kau dengar bukan kau punya
Itu semua Allah punya
Dari itu janganlah sombong
Janganlah riak serta irihati
Dunia hanya pinjaman sementara
Akhirnya kembali kepada Nya
Lihatlah gunung yang tinggi
Subhanallah itu Allah yang punya
Lihatlah pantai yang indah
Subhanallah itu Allah yang punya
Tiada yang engkau punya
Semuanya Allah punya
Tiada yang engkau punya
Semuanya Allah punya
Kau lihat bukan kau punya
Itu semua Allah punya
Kau dengar bukan kau punya
Itu semua Allah punya
Dari itu janganlah sombong
Janganlah riak serta irihati
Dunia hanya pinjaman sementara
Akhirnya kembali kepada Nya 
Tiada yang engkau punya
Semuanya Allah punya
Tiada yang engkau punya
Semuanya Allah punya
Kau lihat bukan kau punya
Itu semua Allah punya
Kau dengar bukan kau punya
Itu semua Allah punya
Yang kita cari adalah keredhaan Allah, bukan pujian dari manusia, dan orang yang kaya dunia dan akhirat adalah orang yang bertakwa.
Apa yang kita telah sediakan untuk bawa bekalan kita Allah kelak. Allah pesan takutlah kamu kepada Allah.Alllah tahu apa yang kita telah lakukan di buumi ini, Apa yang paling kita takut adalah, Memang kita kaya dunia tapi kelak papa di akhirat..minta-minta dijauhkan..
Sesiapa yang berhijrah di jalan Allah  iaitu menegakkan agama islam, ia pasti akan dapat tempat yang lebih baik.Allah tak janji hari ini kita usha, esok dapat terus, ingat tak kata-kata hikmah ni Allah tak pernah janjikan langit selalu biru, jalan hidup tanpa batu, matahari tanpa hujan, kebahagiaan tanpa kesedihan, kejayaan tanpa perjuangan. Tapi Allah janjikan kemudahan bersama kesulitan, rahmat dalam ujian, ganjaran buat kesabaran, keteguhan dalam perjuangan. Siapa berusaha, dia akan berjaya. Ini sunnatullah. Dalam satu hadis sahih dikatakan bahawa Allah berikan dunia kepada orang yang dicintai-Nya dan yang tidak dicintai-Nya, tapi agama hanya Allah beri kepada orang yang dicintai-Nya saja. (Riwayat Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)
Jangan sampai kita kaya dunia tapi kita muflis di akhirat..Dari Abu Hurairah ra., bahawa Nabi saw., bersabda: “Tahukah kamu siapakah dia orang Muflis?” Sahabat-sahabat Baginda menjawab:  “Orang Muflis di antara kami, ya Rasulullah ialah orang yang tidak ada wang ringgit dan tidak ada harta benda;”Nabi saw., bersabda: “Sebenarnya orang Muflis dari kalangan umatku ialah orang yang datang pada hari qiamat membawa sembahyang, puasa dan zakat,  sedang datangnya itu dengan kesalahan memaki hamun orang ini dan menuduh orang itu memakan harta orang ini, menumpah darah orang itu, dan juga memukul orang; maka akan diambil dari amal kebajikannya serta diberi kepada orang ini dan orang itu; kemudian kiranya habis amal kebajikannya sebelum habis dibayar kesalahan-kesalahan yang ditanggungnya, akan diambil pula dari kesalahan-kesalahan orang yang dianiayakan serta ditimpakan ke atasnya, kemudian ia dihumbankan ke dalam Neraka.” (Muslim dan Tirmizi)